Angry Birds Education: Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja

welcome to my blog

Berbagi KEBAIKAN: "Barang siapa MENUNJUKKAN pada KEBAIKAN, maka baginya PAHALA seperti orang yang MELAKUKANnya." (H.R. Muslim)
ne blog khusus untuk belajar
kalau ada yang mau minta tlg ke gue,,n gue bs bantu,,insyallah akan gue bantu,,lu tinggl komen aja

Minggu, 25 Maret 2012

Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja

A.    Karakteristik pertumbuhan fisik remaja
Masa remaja adalah taapan perkembangan yang pada umumnya dimulai sekitar usia 13 tahun. Pada permulaan masa remaja. Pertumbuhan pisik yng sudah menyerupai manusia dewasa ini tidak diikuti dengan perkebangan psikis yang sama pesatnya. Secarah umum, remaja memiliki ciri sebagi berikut :
1)      Pertumbuhan pisik yang sangat pesat dan mulai yang berpungsi hormon sekunder, trauma hormon reproduksi.
2)      Fese remaja
3)      Remaja mulai ingin kebebasan emosional dari orang tua, dan mulai mengingkatkan dirinya dengan kehidupan dengan kehidupan pergrup.
4)      adanya garis perubahan yang di alami remaja
5)      perkembangan penalaran yang pesat menjadikan kelompok remaja menjadi kelompok yang bersifat kritis dan idealis.
6)      Pada masah ini juga berkembang rasa ingin tahu yang besar.
7)      Mulai berfungsinya hrmon sekunder
B.     Remaja: Karakteristik dan Perkembangannya.
Istilah asing yang sering di pakai untuk menunjukan makna remaja, antara lain adalah Puberteit,  Adolescentia, dan yout. Dalam bahasa Indonesia pubertas atau remaja. Istilah puberty (Inggris) atau pubertiet (Belanda) berasal dari bahasa latin: pubertas yang berarti usai kedewasaan (the age of manhood). Istilah ini berkaitan dengan kata latin lainnya pubescere yang berarti masah pertumbuhan di daerah tulang “pusic”(daerah kemaluan). Pubescere dan puberty sering di artikan sebagai masah tercapainya kematangan seksual ditinju dari aspek biologisnya.
Istilah Adolescentiaberasal dari kata latin: Adolescentia.dengan adulesscentia dimaksud masa muda. Adolescence menunjukan masah yang tercepat anntara usia 12-22 tahun dan mencangkup seluruh perkembangan psikis yang yang terjadi pada masa tersebut.
Di indonesia baik istilah pubertas maupun adolescensia dipakai dalam keadaan dalam arti umum dengan istilah arti yang sama yaitu remaja.
Untuk memenuhi kebutuhan remaja menurut berbagai sudut pandangan, antara lain menurut hukum, perkembangan fisik, WHO, sosial fisikiologi, dan pengertian remaja menurut pandangan masyarakat Indonesia.
1)      Remaja menurut Hukum
Konsep tentang “Remaja ”, bukanlah berasal dari bidang hukum melainkan berasal dari bidang ilu-ilmu sosial lainnya seprti antropologi, sosiologi, psikiologi dan pedagogi.
Dalam hubungan dengan hukum, tampakny hanya undang-undang perkawinan saja yang mengenal konsep “remaja” walaupun tidak secara terbuka.
2)      Remaja dipandang dari sudut perkembangan fisik
Dalam ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu lain yang terkait, remaja dikenal sebgai suatu tahap perkembangan fisikdi mana alat klamin mencapai kematangannya.  Secara anatomisberarti alat-alat klamin khususnya dan dan keadaan tubuh pada umumnya memperoleh bentuknya yang sempurna dan secara faali alat-alat klamin tersebut sudh berfungsi secarah sempurna pula.
3)      Batasan remaja menurut WHO
Remaja adalah masa pertumbuhan dan perkembangan di mana :
a.       Individu berkembng di saat pertama kali ia menunjukan tanda-tanda seksual sekundernya sampai ia mencapai kematangan seksualnya.
b.      Individu mengalami fisikiologi dan pola indentivikasi dari kanak-kanak sampai dewasa.
c.       Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomiyang penuh kepada keadaan yang relatif  lebih mandiri ( Muangman, yang dikutip oleh sarlito, 1991:9)
4)      Remaja di tinjau dari faktor sosial psikiologis
Salah satu ciri remaja di samping tanda-tanda seksualnya adalah “perkembangan fisikiologisdan pada identivikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa”. Puncak perkembangan jiwa itu di tandai dengan adanya proses perubahan dari kondisi “entropy” ke kondisi “negen-tropy” (arlito,1991:11)
Entropy adalah keadaan dimana kesadaran manusia masi belum tersusun rapi. Walaupun isinnya sudah banyak (pengetahuan, perasaan, dn sebagainya), namun isi-isi tersebut belum tekait dengan baik,sehingga belum bisa berfungsi secarah maksimal.
Selama masa remaja, kondisi entropy ini secarah bertahap disusun, di arahkan, di srukturkan kembali, sehingga lambat luan terjadi kondisi “negative entropy” atau negentropy. Kondisi negentropy adalah keadaan dimana isi kesadaran tersusun secarah dengan baik, pengetahuan satu terkait dengan perasaan atau sikap. Orang dalam keadaan negenropy ini merasa dirinya sebagai kesatuan yang utu dan bisa bertindak dengan tujuan yang jelas, ia tidak perlu di bimbing lagi untuk bisa mempunyai tanggung jawab dan semangat kerja yang tinggi.
5)      Difinisi remaja untuk masyarakat Indonesia
Menurut Sarlito (1991), tidak ada profil remaja di indonesia yang seragam dan berlaku secara nasional. Masalahnya karena Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat dan tingkat sosial-ekonomi maupun pendidikan.
Sebagai pedoman umum untuk remaja indonesia dapat di gunakan batasan usia 11-24 tahun dan belum menikah. Pertimbangan-pertimbangannya sebagai berikut :
a.       Usia 11 tahun adalah usia dimana pada umumnya tanda-tanda keseksual sekunder mulai tampak (kriteria Fisik)
b.      Di banyak masyarakat indonesia, usia 11 tahun sudah dianggap akil balik, balik menurut adat maupun agama, sehingga masyarakat tidak lagi memperlakukan  mereka sebagai kanak-kanak (kriteria sosial).
c.       Pada usia tersebut mulai ada tanda-tanda penyempurnaan perkembngaan jiwa.
d.      Batas usia 24 tahun merupakan batas maksimal, yaitu memberi peluang bagi mereka sampai batasa usia tersebut masih mengantungkan diri kepada orang lain, belum mempunyai hak-hak penuh sebagai orang dewasa (secarah transisi)
e.       Status perkawinan sangat menentukan, karena arti perkawinan masih sangat penting bgi masyarakat indonesia secarah menyeluruh.
Seorang remaja berada di batas peralihan kehidupan anak dan dewasa. Tubuhnya kelihatan “dewasa”, tetapi bila dia di perlakukan seperti orang dewasa ia gagal menunjukan kedewasaannya. Pada usia remajasering terlihat adanya :
a)      Kegelisaan  : keadaan yang tidak tenang menguasai diri si remaja
b)      Pertentengan : pertentengan-pertentangan yang terjadi di dalam diri mereka juga menimbulkan kebingungan baik bagi diri mereka maupun orang lain.
c)      Berkeinginan besar mereka untuk mencoba segalah hal yang belum di ketahuinya.
d)     Keinginan menjelaja alam sekitar yang lebih luas.
e)      Menghayal dan berfantsi : khyalan dan fantasi remaja banyak berkisar mengenai prestasi dan karier.
f)       Aktivitas berkelompok : kebanyakan remaja-remaja melakukan jalan keluar dari kesulitan-kesulitannya dengan berkumpul-berkumpul, melakukan kegiatn bersama, megadakan penjelajahan secarah berkelompok.
C.     Jenis-jenis kebutuhan dan pemenuhannya
Kebutuhan dapat di bedakan menjadi dua kelompok, yaitu kebutuhan primer dan kebutuhn sekunder. Kebutuhan primer pada hakikatnya merupakan kebutuhan biologis atau organik dan umumnya merupakan kebutuhan yang di dorong oleh motif asli. Contoh kebutuhan primer antara lain adalah makanan, minuman, bernafas, dan kehangatan tubuh. Sedangkan kebutuhan sekunder pada umumnya merupakan kebutuhan yang dipelajari, seperti misalnya kebutuhan untuk mengajarkan pengetahuan, kebutuhan untuk mengikuti pola hidup bermasyarakat, kebutuhan akan hiburan, alat tranportasi, dan semacamnya. Cole dan Bruce (1959) (Oxendine, 1984: 227) membedakan kebutuhan menjadi dua kelompok, yaitu kebutuhan fisikiologis dan kebutuhan fsikiologi. Pengelompokan ini sejalan dengan di temukan oleh Murray (1938) (Oxendine, 1984:227) yang di ajukan dengan istilah berbeda, yaitu kebutuhan viscerogenic dan kebutuhan psychogenic. Beberapa contoh kebutuhan-kebutuhan fisikologisadalah : makan-minum, istirahat, seksual, perlindungan diri.
Freud mengemukakan bahwa sikap dan berlaku manusia di dorong oleh faktor seksual (dorongan seksual)dengan yang teorinya terkenal sebagi teori libido seksual.Menurut teori freud, struktur kepribadian seseorang berunsurkan tiga komponen utama, yaitu: id, ego, dan superego.
Erik erickson (dalam buss, 1978: 392-293) dalam menyelesaikan pertentangan antara dorongan pribadi dan tuntutan sosial mengajukan pandangan yang sekaligus merupakan revisi bagi teori freud. Pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan pertentangan itu yang dikemukakan erickson lebih bersifat sosial dan berorientasi kepada ego.
Carl rogers (1902-) (dalam buss, 1978: 395) juga mengemukakan pendekatan tentang perkembangan pribadi individu. Rogers menyatakan dalam teorinya bahwa manusia memiliki kebutuhan untuk mengaktualisasi diri. Apabila pengaktualisasi diri itu dapat diwujudkan, maka hal itu merupakan pertanda bahwa individu itu telah mencapai tingkat pertumbuhan pribadi yang semakin luas lingkupnya dan dengan demikian manusia menjadi lebih bersikap sosial.
1.      Mengapa manusia berprilaku?
Untuk menjawab pertanyaan ini digunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan organismik (internal) dan pendekatan lingkungan (eksternal).
Kebutuhan psikologis muncul dalam kehidupan manusia, seperti : senang, puas, susah, lega, kecewa, dan semacamnya.
2.      Kebutuhan dasar manusia
Pada bayi atau pada kehidupan manusia kecil, perilakunya didominasi oleh kebutuhan-kebutuhan biologis yakni kebutuhan untuk mempertahankan diri. Kebutuhan ini disebut deficiency need artinya kebutuhan untuk pertumbuhan dan memang diperlukan untuk tetap hidup (survival). Remaja sebagai individu atau manusia pada umumnya juga mempunyai kebutuhan dasar tersebut. Secara lengkap kebutuhan dasar seorang individu dapat digambarkan sebagai berikut (lindgren, 1980: 42).


              Deskripsi                                                       Karakteristik

4. Kebutuhan aktualisasi diri                     kebutuhan yang terkait langsung dengan
                                                                  pengembangan diri yang relatif
                                                                  kompleks, abstrak, dan bersifat sosial.
3. kebutuhan untuk memiliki
2. kebuhan akan perhatian dan kasih        kebutuhan yang terkait dengan
     sayang                                                   pertahanan diri, khususnya pemeliharaan
1. kebutuhan jasmaniah, termasuk            dan pertahanan diri, bersifat
     keamanan dan pertahanan diri.             individual.
Menurut lewis dan lewis (1993) kegiatan remaja atau manusia itu didorong oleh berbagai kebutuhan, yaitu :
a.       Kebutuhan jasmaniah,
b.      Kebutuhan psikologis,
c.       Kebutuhan ekonomi,
d.      Kebutuhan sosial,
e.       Kebutuhan politik,
f.       Kebutuhan penghargaan,
g.      Kebutuhan aktualisasi diri.
D. Kebutuhan remaja, masalah, dan konsekuensinya
     Beberapa jenis kebutuhan remaja dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok kebutuhan, yaitu:
a)      Kebutuhan organik, yaitu makan, minum, bernapas, seks,
b)      Kebutuhan emosional, yaitu kebutuhan untuk mendapatkan simpati dan pengakuan dari pihak lain, dikenal dengan n’ Aff;
c)      Kebutuhan berprestasi atau need of achievement (yang dikenal dengan n’Ach), yang berkembang karena didorong untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dan sekaligus menunjukkan kemampuan psikofisis’ dan
d)     Kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis.
Masalah dan konsekuensinya
Beberapa masalah yang dihadapi remaja sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhannya dapat diuraikan sebagai berikut :
1)      Upaya untuk dapat mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan menjadi sikap dan perilaku dewasa, tidak semuanya dapat dengan mudah dicapai baik oleh remja laki-laki maupun perempuan.
2)      Seringkali para remaja mangalami kesulitan untuk menerima perubahan-perubahan fisiknya.
3)      Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan remaja untuk memahaminya, sehingga sering terjadi salah tingkah dan perilaku yang menentang norma.
4)      Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja yang terlalu mendambakan kemandirian, dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problema kehidupan, kebanyakan akan menghadapi berbagai masalah, terutama masalah penyesuaian emosional.
5)      Harapan-harapan untuk dapat berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri secara sosial ekonomis akan berkaitan dengan berbagai masalah untuk menetapkan pilihan jenis pekerjaan dan jenis pendidikan.
6)      Berbagai norma dan nilai yang berlaku di dalam hidup bermasyarakat merupakan masalah tersendiri bagi remaja: sedang di pihak remaja merasa memiliki nilai dan norma kehidupannya yang dirasa lebih sesuai.
Usaha-usaha pemenuhan kebutuhan remaja dan implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan.
Pemenuhan kebutuhan fisik atau organik merupakan tugas pokok. Kebutuhan ini harus dipenuhi, kerena hal ini merupakan kebutuhan untuk mempertahankan kehidupannya agar tetap tegar. Tidak berbeda dengan pemenuhan kebutuhan serupa di masa perkembangan sebelumnya, kebutuhan ini sangat dipengaruhi oleh faktor ekonomi, terutama ekonomi keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar