Angry Birds Education: April 2012

welcome to my blog

Berbagi KEBAIKAN: "Barang siapa MENUNJUKKAN pada KEBAIKAN, maka baginya PAHALA seperti orang yang MELAKUKANnya." (H.R. Muslim)
ne blog khusus untuk belajar
kalau ada yang mau minta tlg ke gue,,n gue bs bantu,,insyallah akan gue bantu,,lu tinggl komen aja

Jumat, 20 April 2012

Pengertian Ilmu dan Ilmu pengetahuan menurut beberapa ahli:

Mohammad HattaIlmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut hubungannya dari dalam.
http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/06/persamaan-dan-perbedaan-filsafat-dan.html
Ralp Ross dan Ernest Van Den HaagIlmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak.
http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/06/persamaan-dan-perbedaan-filsafat-dan.html
Karl PearsonIlmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah sederhana.
http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/06/persamaan-dan-perbedaan-filsafat-dan.html
Ashely Montagu, Guru Besar Antropolo di Rutgers UniversityIlmu adalah pengetahuan yang disususn dalam satu system yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menetukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/06/persamaan-dan-perbedaan-filsafat-dan.html
Harsojo, Guru Besar antropolog di Universitas PajajaranIlmu adalah:
Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan
Suatu pendekatan atau mmetode pendekatan terhadap seluruh dunia empirisyaitu dunia yang terikat oleh factor ruang dan waktu yang pada prinsipnya dapat diamati panca indera manusia.
Suatu cara menganlisis yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk: “jika,….maka…”
http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/06/persamaan-dan-perbedaan-filsafat-dan.html
Afanasyef, seorang pemikir Marxist bangsa RusiaIlmu adalah pengetahuan manusia tentang alam, masyarakat, dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep, kategori dan hukum-hukum, yang ketetapnnya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman praktis.
http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/06/persamaan-dan-perbedaan-filsafat-dan.html
Communality, The Liang Gie 1991Sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang  benar dengan ciri pokok yang bersifat general, rational, objektif, mampu diuji kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik umum .
http://www.google.co.id/#hl=id&q=definisi+ilmu+pengetahuan&meta=&aq=f&oq=definisi+ilmu+pengetahuan&fp=7e99b3a5df14a093
J. Haberer 1972 Suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat.
http://www.google.co.id/#hl=id&q=definisi+ilmu+pengetahuan&meta=&aq=f&oq=definisi+ilmu+pengetahuan&fp=7e99b3a5df14a093
J.D. Bernal 1977Suatu pranata atau metode yang  membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan manusia.
http://www.google.co.id/#hl=id&q=definisi+ilmu+pengetahuan&meta=&aq=f&oq=definisi+ilmu+pengetahuan&fp=7e99b3a5df14a093
E. Cantote 1977Suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan metode.1977 -1992
http://www.google.co.id/#hl=id&q=definisi+ilmu+pengetahuan&meta=&aq=f&oq=definisi+ilmu+pengetahuan&fp=7e99b3a5df14a093
Cambridge-Dictionary 1995
Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan  tertentu dengan sistim, met ode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya.

Selasa, 17 April 2012

KEPROFESIONALAN GURU DIANTARA KEKRITISAN SISWA


Guru profesional adalah idola dan dambaan siswa. Guru yang selalu percaya akan kemampuan dirinya, selalu membuka diri terhadap masukan atau informasi yang ada, dan selalu mengembangkan potensi dan kreatifitasnya untuk kemajuan anak didiknya. Jika Ia tidak mampu mengembangkan potensinya maka belum dapat disebut profesional dan bukan tidak mungkin akan  menjadi sasaran kekritisan anak didiknya.
Guru yang profesional ibarat harga mati yang sekarang harus dimiliki oleh seorang pendidik. Guru akan diakui secara pedagogis, profesional, sosial, dan kepribadian jika mampu menggali dan mengembangkan kompetensi dirinya. Kompetensi yang dapat meningkatkan minat dan
prestasi anak didiknya. Profesionalisme seorang guru dapat dicapai dengan berbagai cara, diantaranya dengan terus belajar berbenah diri terhadap kekurangan, disiplin dalam kerja, mandiri secara terus – menerus untuk berkreasi, terbuka diri terhadap masukan orang lain, mengikuti berbagai pelatihan / seminar / lokakarya yang membahas tentang keprofesionalan seorang guru. Semua itu dilakukan hanya untuk memberikan kepercayaan kepada anak didiknya agar termotivasi dan berprestasi.
Seorang guru ialah manusia yang menjadi obyek sentral dalam pembelajaran. Oleh karenanya, Ia harus mampu bersoialisasi dengan berbagai pihak yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan dunia pendidikan. Guru selalu terikat dalam kegiatan pembelajaran yang memungkinkan pertukaran ide, pengalaman, dan kerjasama dengan orang lain. Keprofesionalan seorang guru juga harus didukung dengan kepribadian yang baik. Guru akan selalu dijadikan idola siswa – siswinya jika mampu menghadirkan aroma sikap dan perilaku yang baik dihadapan anak didiknya. Mulai cara berbicara, berpakaian, bahkan kebiasaan sehari – hari pun siswa terkadang masih mengkritisinya. Dihadapan siswa, guru dituntut untuk tampil sempurna. Oleh karena itu, janganlah kita sebagai pendidik memiliki kepribadian yang dibawah standar moralitas. Apa jadinya jika masih ada seorang guru yang tak pantas untuk diidolakan karena kepribadiannya yang kurang baik.
Kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan juga menjadi landasan seorang guru yang profesional. Pengetahuan yang tidak terbatas pada materi atau pelajaran yang di ajarkannya tetapi pengetahuan umum lainnya juga minimal harus dikuasai. Sebab anak didik kita sekarang ini kritis terhadap sesuatu hal yang mereka belum pahami. Terkadang mereka selalu ingin bertanya tentang apa yang belum diketahuinya. Satu contohnya adalah pertanyaan tentang informasi / berita yang sedang actual dibicarakan. Jangan sampai kita kurang pengetahuan atau tertinggal dengan informasi- informasi tersebut. Setiap saat kita sebagai pendidik selalu diingatkan dengan kata Profesionalisme seakan – akan ada wacana ketakutan dan ketidakpercayaan terhadap kemampuan guru dalam mengajar.
Sertifikasi Guru ialah satu contoh stimulus atau rangsangan yang mungkin dapat memacu seorang guru untuk berlomba menjadi guru yang profesional. Sebab dengan profesional seorang guru diakui secara hak dan kewajibannya sebagai guru yang bermutu. Seorang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik akan merasa bangga dan bertambah semangat dalam mengabdikan dirinya untuk anak didiknya. Sebaliknya, bagi yang belum mendapatkan kesempatan itu janganlah pesimis. Keprofesionalan diraih dengan kerja keras dan belajar secara terus – menerus. Dan tidak akan datang dengan sendirinya tanpa kita raih. Oleh karena itu, bersertifikat atau belum sebagai guru profesional itu hanyalah pengakuan saja. Yang terpenting adalah bagaimana kita secara sadar dan bertanggung jawab mengabdikan seluruh kemampuan yang kita miliki untuk kemajuan anak didik kita.
Mengapa kita harus profesional ? sebab masa depan anak didik yang kita bina adalah tanggung jawab kita untuk menjadikannya sebagai generasi yang handal dan unggul. Agar handal dan unggul sekarang ana didik kita mulai terbiasa berinteraksi dengan media komputer daninternet ( multimedia ). Penguasaan TI ( Teknologi Informasi ) menjadi dambaan setiap orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah yang bermutu. Dengan TI anak – anak sekarang lebih kreatif, inovatif, dapat secara mandiri mencari sumber- sumber belajarnya tanpa harus menunggu materi dari gurunya. Itulah akhirnya yang membuat siswa kritis karena mereka lebih tahu dan lebih paham duluan daripada gurunya. Kita dapat bayangkan apa yang terjadi jika kita tertinggal selangkah dari mereka ! Internet sebagai media tanpa batas telah memberikan pengaruh luarbiasa terhadap siswa. Sekarang hampir setiap sekolah memilikinya dan semua harus memanfaatkannya untuk keperluannya masing – masing.
Guru dapat memanfaatkan internet sebagai media bertukar informasi dengan orang lain, mencari sumber atau materi pembelajaran, mencari metode pembelajaran yang inovatif, mencari informasi- informasi lain sesuaikebutuhan. Bagi siswa, internet dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dan media mencari segala seuatu yang dibutuhkan. Intinya Guru dan siswa harus bersama – sama belajar dan memanfaatkan internet bagi kemajuan dan pengembangan kompetensi dirinya. Jangan sampai siswa yang disuruh belajar internet tetapi gurunya malas atau takut belajar. Jika demikian adanya, maka guru akan jauh tertinggal dengan anak didiknya. Sebab dengan internet segala sesuatu dapat dipelajari dan diketahui. Janganlah kita menjadi manusia yang gagap teknologi. Janganlah takut untuk belajar bersama – sama siswa sebab segalanya dimulai dari belajar untuk bisa.
Guru yang profesional adalah yang mampu menguasai teknologi masa kini. Sebab teknologi adalah penunjang keberhasilan berbagai disiplin ilmu. Tanpa teknologi ( multimedia ) kita akan kesulitan untuk mengejar ketertinggalan kita terhadap bangsa lain. Dan yang lebih parahnya, janganlah kita kalah bersaing dengan siswa dalam penguasaan multimedia jika tidak ingin mereka mengkritisi kita terus – menerus.


KESIMPULAN
Guru yang selalu percaya akan kemampuan dirinya, selalu membuka diri terhadap masukan atau informasi yang ada, dan selalu mengembangkan potensi dan kreatifitasnya untuk kemajuan anak didiknya. Profesionalisme seorang guru dapat dicapai dengan berbagai cara, diantaranya dengan terus belajar berbenah diri terhadap kekurangan, disiplin dalam kerja, mandiri secara terus – menerus untuk berkreasi, terbuka diri terhadap masukan orang lain, mengikuti berbagai pelatihan / seminar / lokakarya yang membahas tentang keprofesionalan seorang guru. Seorang guru ialah manusia yang menjadi obyek sentral dalam pembelajaran. Guru akan diakui secara pedagogis, profesional, sosial, dan kepribadian jika mampu menggali dan mengembangkan kompetensi dirinya. Guru yang profesional adalah yang mampu menguasai teknologi masa kini.

Minggu, 15 April 2012

Bilangan Kuantum


Ada empat bilangan kuantum yang akan kita kenal, yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangn kuantum Azimut (l), bilangan kuantum magnetic (m) dan bilangan kuantum spin (s).

A. Bilangan Kuantum Utama (n)

Lambang dari bilangan kuantum utama adalah “n” (en kecil). Bilangan kuantum utama menyatakan kulit tempat ditemukannya elektron yang dinyatakan dalam bilangan bulat positif. Nilai bilangan itu di mulai dari 1, 2, 3 dan seterusnya.
Jenis kulit-kulit dalam konfigurasi elektron dilambagkan dengan huruf K, L, M, N dan seterusnnya. Kulit yang paling dekat dengan inti adalah kulit K dan bilangan kuantum kulit ini = 1. Kulit berikutnya adalah L yang mempunyai bilangan kuantum utama = 2 dan demikian seterusnya untuk kulit-kulit berikutnya. Untuk lebih jelasnya coba perhatikan tabel di bawah ini

Dari tabel di atas terlihat bahwa bilangan kuantum utama berhubungan dengan kulit atom sehingga bilangan kuantum utama dapat Anda gunakan untuk menentukan ukuran orbit (jari-jari) berdasarkan jarak orbit elektron dengan inti atom. Kegunaan lainnya, Anda dapat mengetahui besarnya energi potensial elektron. Semakin dekat jarak orbit dengan inti atom maka kekuatan ikatan elektron dengan inti atom semakin besar, sehingga energi potensial elektron tersebut semakin besar.

B. Bilangan Kuantum Azimut (l)

Bilangan kuantum azimut menyatakan subkulit tempat elektron berada dan bentuk orbital, serta menentukan besarnya momentum sudut elektron terhadap inti. Bilangan kuantum ini berhubungan dengan subkulit atom. Lambang subkulit ini adalah s, p, d, f dan seterusnya. Nilai bilangan kuantum azimut dimulai dari angka nol (0). Jadi secara urut subkulit s mempunyai bilangan kuantum azimut = 0, subkulit p mempunyai bilangan kuantum azimut = 1, subkulit d mempunyai bilangan kuantum azimut = 2 dan demikian seterusnya.
Besarnya bilangan kuantum azimut yang mungkin tergantung pada nilai bilangan kuantum utama (n). Bila n=1, maka hanya ada satu kemungkinan nilai bilangan kuantum azimut yaitu l = 0 karena pada kulit pertama (K) hanya terdiri dari satu subkulit yaitu subkulit s. Sedangkan n=2, maka ada dua subkulit yang mungkin yaitu l = 0 dan l = 1 karena pada kulit kedua (L) ada dua subkulit yaitu sub kulit s dan p.

Kulit M, maka nilai n = 3 dan l = 0, 1, dan 2 karena mempunyai subkulit s, p, dan d.
Kulit N, maka nilai n = 4 dan l = 0, 1, 2, dan 3 karena mempunyai subkulit s, p, d, dan f.
Jadi nilai bilangan kuantum azimut tidak mungkin sama atau lebih besar dari bilangan kuantum utamanya. Maksimal nilai l = n – 1.

C. Bilangan Kuantum Magnetik (m)

Bilangan kuantum magnetik menyatakan orbital tempat ditemukannya elektron pada subkulit tertentu dan arah momentum sudut elektron terhadap inti. Sehingga nilai bilangan kuantum magnetik berhubungan dengan bilangan kuantum azimut dan bernilai dari - l hingga + l (l = nilai bilangan kuantum azimutnya).
Misalnya subkulit s mempunyai nilai l = 0 maka bilangan kuantum magnetiknya (m) = 0. Angka nol ini melambangkan satu-satunya orbital yang ada pada subkulit s. Sub kulit p mempunyai nilai l = 1 maka bilangan kuantum magnetiknya = - 1, 0, +1. Angka-angka tersebut melambangkan 3 orbital yang ada pada subkulit p. Subkulit d mempunyai nilai l = 2 maka bilangan kuantum magnetiknya = - 2, - 1, 0, + 1, + 2. Angka-angka tersebut melambangkan 5 orbital yang ada pada subkulit d dan demikian seterusnya.

Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai magnetik (m) diantara - l sampai + l (l = bilangan kuantum azimut). Nilai bilangan kuantum magnetik suatu elektron tergantung pada letak elektron tersebut dalam orbital. Nama-nama kotak di atas sesuai dengan bilangan kuantum magnetiknya. Dan perlu diingat juga dengan mengabaikan tanda -/+ maka nilai m tidak mungkin lebih besar dari nilai l. 

D. Bilangan Kuantum Spin (s)

Bilangan kuantum spin menyatakan arah rotasi elektron pada porosnya. Dalam satu orbital dapat berisi elektron tunggal atau sepasang elektron. Ada dua kemungkinan arah rotasi yaitu searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Begitulah elektron yang berotasi, bila searah jarum jam maka memiliki nilai s = + ½ dan dalam orbital dituliskan dengan tanda panah ke atas. Sebaliknya untuk elektron yang berotasi berlawanan arah jarum jam maka memiliki nilai s = - ½ dan dalam orbital dituliskan dengan tanda panah ke bawah.
Dari uraian arah rotasi maka kita dapat mengetahui bahwa dalam satu orbital atau kotak maksimum memiliki 2 elektron. Bila dalam orbital terdiri dari satu elektron maka nilai s = + ½ karena elektron tersebut berputar searah jarum jam. Dan bila dalam orbital terdiri dari 2 elektron maka nilai s = - ½ karena menunjukkan elektron tersebut merupakan pasangan elektron sebelumnya yang berputar searah jarum jam sehingga mempunyai perputaran sebaliknya yaitu berlawanan dengan arah jarum jam.

Azas Larangan Pauli

W. Pauli (1924) mengemukakan Azas Larangan Pauli “Tidak boleh ada elektron dalam satu atom yang memiliki ke empat bilangan kuantum yang sama”.


Fungsi Bilangan Kuantum

Keempat bilangan kuantum tersebut digunakan untuk menunjukkan letak elektron terakhir (terluar) dari suatu atom. Dimulai dari letak kulit atom (bilangan kuantum utama), subkulit atom (bilangan kuantum azimut), letak orbital (bilangan kuantum magnetik) hingga perputaran elektronnya (bilangan kuantum spin). Sehingga bilangan kuantum ini bersifat spesifik sesuai dengan azas larangan pauli. Selanjutnya kita gabungkan keempat bilangan kuantum tersebut untuk menentukan identitas suatu elektron. Agar dapat menentukan dengan tepat maka kita harus paham dengan konfigurasi elektron dan diagram orbital terlebih dahulu.
Sebagai contoh konfigurasi elektron dan diagram orbital dari sulfur (S) seperti di bawah ini :

Untuk menentukan bilangan kuantum dari elektron terakhirnya kita cukup memperhatikan subkulit terluarnya yakni 3p :

Penggambaran elektron terakhir yang diberi tanda merah. Elektron tersebut terletak pada kulit 3 berarti bilangan kuantum utamanya (n) = 3. Terletak di subkulit p berarti bilangan kuantum azimutnya (l) = 1. Sedangkan untuk menentukan bilangan kuantum magnetiknya kita perlu menamai tiap-tiap orbital dalam subkulit 3p tersebut yakni angka yang berwarna hijau. Sesuai dengan diagram di atas maka nilai bilangan kuantum magnetiknya (m) = - 1. Dan karena tanda panahnya ke bawah maka bilangan kuantum spinnya (s) = - ½ .







Minggu, 01 April 2012

TEORI MOTIVASI

Pada umumnya para ahli teori beropini bahwa dalam setiap perilakunya manusia mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Keberadaan tujuan tersebut, menjadi tumpuan sinergi dengan para ahli teori motivasi yang berusaha berfikir dan mencari cara agar manusia dapat didorong berkontribusi memenuhi kebutuhan dan keinginan organisasi. Tenaga kerja penting dimotivasi untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa motivasi mereka bekerja dalam keadaan sakit hati yang menjurus pada ketiadaan kontribusi bahkan terbuka peluang kontribusi yang merugikan.
Motivasi Sebagai Pengarah Tuju dan Penggerak Tindakan (Motivasi adalah sesuatu yang menggerak dan mengarah tuju seseorangdalam tindakan-tindakannya sama ada secara negatif atau positif). Motivasi Sebagai Pendorong (Motivasi adalah suatu bentuk dorongan minda dan hati yang menjadi  penggerak utama seseorang, sesebuah keluarga atau organisasi untuk mencapai apa yang diinginkan). Motivasi Sebagai Darjah Kesungguhan (Motivasi adalah darjah atau tahap kesungguhan dan tempoh keterusan seseorang, berusaha untuk mencapai tujuan atau matlamat). Motivasi Sebagai Stimulator (Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat rangsangan ataukeghairahan terhadap sesuatu yang benar-benar diingini). Motivasi Sebagai Pemangkin Keberanian (Motivasi adalah suatu mangkin yang menimbul dan menyeramakkankeinginan, keberanian dan kesungguhan untuk mencapai sesuatu matlamat mencabar yang benar-benar diingini serta diyakini boleh dicapai / perolehi). 
A. Teori Kepuasan (content theory)  Pada dasarnya Teori ini lebih didekatkan pada factor – factor kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkannya bertindak dan berperilaku dengan cara tertentu. Hal yang memotivasi semangat bekerja seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan material maupun nonmaterial yang diperolehnya dari hasil pekerjaannya. Jika kebutuhan dan kepuasannya semakin terpenuhi maka semangat kerjanya pun akansemakin baik pula. Jadi pada kesimpulannya, seseorang akan bertindak (bersemangat bekerja) untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan (Inner Needs) dan kepuasannya. Misalnya mahasiswa A ingin lulus dengan IPK 3,8. Dia akan terdorong untuk lebih giat belajar dibandingkan dengan mahasiswa B yang ingin lulus dengan IP 2,8.

Teori kepuasan (Content Theory) ini banyak dikenal antara lain :
1.      Teori Motivasi Klasik 
Teori ini dikemukakan oleh Frederik Winslow Taylor. Menurutnya, motivasi para pekerja itu hanya untuk dapat memenuhi kebutuhan dan
kepuasan biologis saja.Sedangkan kebutuhan biologis itu sendiri adalah kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang.
2.      Maslow’s Need Hierarchy Theory
Teori ini dikemukakan oleh A.H. Maslow tahun 1943. Teori ini juga merupakan kelanjutan dari Human Science Theory Elton Mayo (1880-1949) yang menyatakan bahwa kebutuhan dan kepuasaan seseorang itu jamak yaitu kebutuhan biologis dan psikologis berupa material dan nonmaterial.
Dasar Maslow’s Need Hierarchy Theory :
1)      Manusia adalah makhluk sosial yang berkeinginan. Ia selalu menginginkan lebih banyak. Keinginan ini terus menerus, baru berhenti jika akhir hayatnya tiba.
2)      Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivasi bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang menjadi alat motivasi.Ada beberapa macam kebutuhan, antara lain :
a)      Physiological Needs
Physiological Needs (kebutuhan fisik = biologis) yaitu kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang seperti makan,   minum, udara, perumahan dll. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan fisik ini merangsang seeorang berperilaku dan bekerja giat.
b) Safety and Security needs
Safety and Security needs (keamanan dan keselamatan) adalah kebutuhan akan keamanan dari ancaman, yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan pekerjaan.
c)      Affiliation or Acceptance Needs
Affiliation or Acceptance Needs adalah kebutuhan social, teman, dicintai dan mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok karyawan dan lingkungannya. Karena manusia adalah makhluk social.
d)     Esteem or Status or Egoistic Needs
Esteem or Status or Egoistic Needs adalah kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. Prestise dan status dimanifestasikan oleh banyak hal yangdigunakan sebagai simbol status. Misalnya, memakai dasi untuk membedakan seorang pimpinan dengan anak buahnya dan lain-lain.
e)      Self Actuallization
Self Actuallization adalah kebutuhan aktualisasi diri dengan menggunakan kecakapan, kemampuan, ketrampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang lain.
3.      Herzberg’s Two Factors Teory
Teori Motivasi Dua Faktor atau Teori Motivasi Kesehatan atau Faktor Higienis. Menurut teori ini motivasi yang ideal yang dapat merangsang usaha adalah peluang untuk melaksanakan tugas yang lebih membutuhkan keahlian dan peluang untuk mengembangkan kemampuan.
Ada dua faktor yang merupakan kebutuhan, yaitu :
a.       Maintenance Factors
Maintenance Factors  Adalah faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusiayang ingin memperoleh ketentraman badaniah. Kebutuhan kesehatan ini merupakan kebutuhan yang berlangsung terus-menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi.
b.      Motivation Factors
Motivation Factors Adalah faktor motivator yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan. Factor motivasi ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang berkaitan langsung dengan pekerjaan.
4.      Mc. Clelland’s achievment Motivation Theory
Mc. Clelland’s achievment Motivation Theor atau Teori Motivasi Prestasidikemukakan oleh David Mc.Clelland. Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Energi ini akan dimanfaatkan oleh karyawan karena didorong oleh kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlibat, harapan keberhasilannya, dan nilai insentif yang terlekat pada tujuan. Mc. Clelland mengelompokkan 3 kebutuhan manusia yang dapat memotivasi gairah bekerja seseorang, yaitu : Kebutuhan akan Prestasi (Need for Achievment) Kebutuhan akan Afiliasi ( Need for Affiliation) Kebutuhan akan Kekuasaan (Need for Power) 
5.      ERG Theory Alderfer
Existence, relatednes, and Growth ( ERG ) Theory ini dikemukakan oleh ClaytonAlderfer seorang ahli dari Yale University. Teori ini juga merupakan penyempurnaan dariteori kebutuhan yang dikemukakan oleh A.H. Maslow.
Alderfer mengemukakan bahwa ada 3 kelompok kebutuhan yang utama, yaitu :
a.       Kebutuhan akan Keberadaan Existence Needs), berhubungan dengan kebutuhan dasar termasuk didalamnya Physiological Needs dan Safety Needs dari Maslow.
b.      Kebutuhan akan Afiliasi (Relatedness Needs), menekankan akan pentingnya hubungan antar-individu (interpersonal relationship) dan bermasyarakat (social relationship).
c.       Kebutuhan akan Kemajuan (Growth Needs), adalah keinginan intrinsik dalam diriseseorang untuk maju atau meningkatkan kemampuan pribadinya.
6.      Teori Motivasi Human Relations
Teori ini lebih mengutamakan pada hubungan seseorang dengan lingkungannya.Menurut teori ini seseorang akan berprestasi baik, jika ia diterima dan diakui dalam pekerjaannya dan lingkungannya. Teori ini juga menekankan peranan aktif pimpinanorganisai dalm memelihara hubungan dan kontak-kontak pribadi denga bawahannya yangdapat membangkitkan gairah kerja.
7.      Teori Motivasi Claude S. George
Teori ini menyatakan bahwa seseorang mwmpunyai kebutuhan yang berhubungandengan tempat dan suasana di lingkungan bekerjanya, yaitu :
1)      Upah yang layak
2)      Kesempatan untuk maju
3)      Pengakuan sebagai individu
4)      Keamanan bekerja
5)      Tempat kerja yang baik
6)      Penerimaan oleh kelompok
7)      Perlakuan yang wajar
8)      Pengakuan atas prestasi
B.     Teori proses
Teori proses ini pada dasarnya berusaha untuk menjawab pertanyaan, bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara, dan menghentikan perilaku individu, agar setiap individu bekerja giat sesuai dengan keinginan manajjer. Teori ini juga merupakan proses sebab dan akibat bagaimana seseorang bekerja serta hasil apa yang akan diperolehnya. Jadi hasil yang dicapai tercermin dalam bagaimana proses kegiatan yang dilakukan seseorang. Bisa dikatakan bahwa hasil hari ini merupakan kegiatan hari kemarin.
C.      Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory)
Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan pemberian konpensasi. Misalnya promosi seorang karyawan itu tergantung dari prestasiyang selalu dapat dipertahankan. Sifat ketergantungan tersebut bertautan denganhubungan antara perilaku dan kejadian yang mengikuti perilaku tersebut.
Teori pengukuhan ini terdiri dari dua jenis, yaitu :
1.      Pengukuhan Positif (Positive Reinforcement ), yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi jika pengukuh positif diterapkan secara bersyarat.
2.      Pengukuhan Negatif (Negative Reinforcement), yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi jika pengukuhan negatif dihilangkan secara bersyarat. Jadi prinsip pengukuhan selalu berhubungan dengan bertambahnya frekuensi dan tanggapan, apabila diikuti oleh stimulus yang bersyarat.