Angry Birds Education: KEPROFESIONALAN GURU DIANTARA KEKRITISAN SISWA

welcome to my blog

Berbagi KEBAIKAN: "Barang siapa MENUNJUKKAN pada KEBAIKAN, maka baginya PAHALA seperti orang yang MELAKUKANnya." (H.R. Muslim)
ne blog khusus untuk belajar
kalau ada yang mau minta tlg ke gue,,n gue bs bantu,,insyallah akan gue bantu,,lu tinggl komen aja

Selasa, 17 April 2012

KEPROFESIONALAN GURU DIANTARA KEKRITISAN SISWA


Guru profesional adalah idola dan dambaan siswa. Guru yang selalu percaya akan kemampuan dirinya, selalu membuka diri terhadap masukan atau informasi yang ada, dan selalu mengembangkan potensi dan kreatifitasnya untuk kemajuan anak didiknya. Jika Ia tidak mampu mengembangkan potensinya maka belum dapat disebut profesional dan bukan tidak mungkin akan  menjadi sasaran kekritisan anak didiknya.
Guru yang profesional ibarat harga mati yang sekarang harus dimiliki oleh seorang pendidik. Guru akan diakui secara pedagogis, profesional, sosial, dan kepribadian jika mampu menggali dan mengembangkan kompetensi dirinya. Kompetensi yang dapat meningkatkan minat dan
prestasi anak didiknya. Profesionalisme seorang guru dapat dicapai dengan berbagai cara, diantaranya dengan terus belajar berbenah diri terhadap kekurangan, disiplin dalam kerja, mandiri secara terus – menerus untuk berkreasi, terbuka diri terhadap masukan orang lain, mengikuti berbagai pelatihan / seminar / lokakarya yang membahas tentang keprofesionalan seorang guru. Semua itu dilakukan hanya untuk memberikan kepercayaan kepada anak didiknya agar termotivasi dan berprestasi.
Seorang guru ialah manusia yang menjadi obyek sentral dalam pembelajaran. Oleh karenanya, Ia harus mampu bersoialisasi dengan berbagai pihak yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan dunia pendidikan. Guru selalu terikat dalam kegiatan pembelajaran yang memungkinkan pertukaran ide, pengalaman, dan kerjasama dengan orang lain. Keprofesionalan seorang guru juga harus didukung dengan kepribadian yang baik. Guru akan selalu dijadikan idola siswa – siswinya jika mampu menghadirkan aroma sikap dan perilaku yang baik dihadapan anak didiknya. Mulai cara berbicara, berpakaian, bahkan kebiasaan sehari – hari pun siswa terkadang masih mengkritisinya. Dihadapan siswa, guru dituntut untuk tampil sempurna. Oleh karena itu, janganlah kita sebagai pendidik memiliki kepribadian yang dibawah standar moralitas. Apa jadinya jika masih ada seorang guru yang tak pantas untuk diidolakan karena kepribadiannya yang kurang baik.
Kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan juga menjadi landasan seorang guru yang profesional. Pengetahuan yang tidak terbatas pada materi atau pelajaran yang di ajarkannya tetapi pengetahuan umum lainnya juga minimal harus dikuasai. Sebab anak didik kita sekarang ini kritis terhadap sesuatu hal yang mereka belum pahami. Terkadang mereka selalu ingin bertanya tentang apa yang belum diketahuinya. Satu contohnya adalah pertanyaan tentang informasi / berita yang sedang actual dibicarakan. Jangan sampai kita kurang pengetahuan atau tertinggal dengan informasi- informasi tersebut. Setiap saat kita sebagai pendidik selalu diingatkan dengan kata Profesionalisme seakan – akan ada wacana ketakutan dan ketidakpercayaan terhadap kemampuan guru dalam mengajar.
Sertifikasi Guru ialah satu contoh stimulus atau rangsangan yang mungkin dapat memacu seorang guru untuk berlomba menjadi guru yang profesional. Sebab dengan profesional seorang guru diakui secara hak dan kewajibannya sebagai guru yang bermutu. Seorang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik akan merasa bangga dan bertambah semangat dalam mengabdikan dirinya untuk anak didiknya. Sebaliknya, bagi yang belum mendapatkan kesempatan itu janganlah pesimis. Keprofesionalan diraih dengan kerja keras dan belajar secara terus – menerus. Dan tidak akan datang dengan sendirinya tanpa kita raih. Oleh karena itu, bersertifikat atau belum sebagai guru profesional itu hanyalah pengakuan saja. Yang terpenting adalah bagaimana kita secara sadar dan bertanggung jawab mengabdikan seluruh kemampuan yang kita miliki untuk kemajuan anak didik kita.
Mengapa kita harus profesional ? sebab masa depan anak didik yang kita bina adalah tanggung jawab kita untuk menjadikannya sebagai generasi yang handal dan unggul. Agar handal dan unggul sekarang ana didik kita mulai terbiasa berinteraksi dengan media komputer daninternet ( multimedia ). Penguasaan TI ( Teknologi Informasi ) menjadi dambaan setiap orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah yang bermutu. Dengan TI anak – anak sekarang lebih kreatif, inovatif, dapat secara mandiri mencari sumber- sumber belajarnya tanpa harus menunggu materi dari gurunya. Itulah akhirnya yang membuat siswa kritis karena mereka lebih tahu dan lebih paham duluan daripada gurunya. Kita dapat bayangkan apa yang terjadi jika kita tertinggal selangkah dari mereka ! Internet sebagai media tanpa batas telah memberikan pengaruh luarbiasa terhadap siswa. Sekarang hampir setiap sekolah memilikinya dan semua harus memanfaatkannya untuk keperluannya masing – masing.
Guru dapat memanfaatkan internet sebagai media bertukar informasi dengan orang lain, mencari sumber atau materi pembelajaran, mencari metode pembelajaran yang inovatif, mencari informasi- informasi lain sesuaikebutuhan. Bagi siswa, internet dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dan media mencari segala seuatu yang dibutuhkan. Intinya Guru dan siswa harus bersama – sama belajar dan memanfaatkan internet bagi kemajuan dan pengembangan kompetensi dirinya. Jangan sampai siswa yang disuruh belajar internet tetapi gurunya malas atau takut belajar. Jika demikian adanya, maka guru akan jauh tertinggal dengan anak didiknya. Sebab dengan internet segala sesuatu dapat dipelajari dan diketahui. Janganlah kita menjadi manusia yang gagap teknologi. Janganlah takut untuk belajar bersama – sama siswa sebab segalanya dimulai dari belajar untuk bisa.
Guru yang profesional adalah yang mampu menguasai teknologi masa kini. Sebab teknologi adalah penunjang keberhasilan berbagai disiplin ilmu. Tanpa teknologi ( multimedia ) kita akan kesulitan untuk mengejar ketertinggalan kita terhadap bangsa lain. Dan yang lebih parahnya, janganlah kita kalah bersaing dengan siswa dalam penguasaan multimedia jika tidak ingin mereka mengkritisi kita terus – menerus.


KESIMPULAN
Guru yang selalu percaya akan kemampuan dirinya, selalu membuka diri terhadap masukan atau informasi yang ada, dan selalu mengembangkan potensi dan kreatifitasnya untuk kemajuan anak didiknya. Profesionalisme seorang guru dapat dicapai dengan berbagai cara, diantaranya dengan terus belajar berbenah diri terhadap kekurangan, disiplin dalam kerja, mandiri secara terus – menerus untuk berkreasi, terbuka diri terhadap masukan orang lain, mengikuti berbagai pelatihan / seminar / lokakarya yang membahas tentang keprofesionalan seorang guru. Seorang guru ialah manusia yang menjadi obyek sentral dalam pembelajaran. Guru akan diakui secara pedagogis, profesional, sosial, dan kepribadian jika mampu menggali dan mengembangkan kompetensi dirinya. Guru yang profesional adalah yang mampu menguasai teknologi masa kini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar