Guru
profesional adalah idola dan dambaan siswa. Guru yang selalu percaya akan
kemampuan dirinya, selalu membuka diri terhadap masukan atau informasi yang
ada, dan selalu mengembangkan potensi dan kreatifitasnya untuk kemajuan anak
didiknya. Jika Ia tidak mampu mengembangkan potensinya maka belum dapat disebut
profesional dan bukan tidak mungkin akan menjadi sasaran kekritisan anak
didiknya.
Guru
yang profesional ibarat harga mati yang sekarang harus dimiliki oleh seorang
pendidik. Guru akan diakui secara pedagogis, profesional, sosial, dan
kepribadian jika mampu menggali dan mengembangkan kompetensi dirinya.
Kompetensi yang dapat meningkatkan minat dan
prestasi anak didiknya. Profesionalisme seorang guru dapat dicapai dengan berbagai cara, diantaranya dengan terus belajar berbenah diri terhadap kekurangan, disiplin dalam kerja, mandiri secara terus – menerus untuk berkreasi, terbuka diri terhadap masukan orang lain, mengikuti berbagai pelatihan / seminar / lokakarya yang membahas tentang keprofesionalan seorang guru. Semua itu dilakukan hanya untuk memberikan kepercayaan kepada anak didiknya agar termotivasi dan berprestasi.
prestasi anak didiknya. Profesionalisme seorang guru dapat dicapai dengan berbagai cara, diantaranya dengan terus belajar berbenah diri terhadap kekurangan, disiplin dalam kerja, mandiri secara terus – menerus untuk berkreasi, terbuka diri terhadap masukan orang lain, mengikuti berbagai pelatihan / seminar / lokakarya yang membahas tentang keprofesionalan seorang guru. Semua itu dilakukan hanya untuk memberikan kepercayaan kepada anak didiknya agar termotivasi dan berprestasi.
Seorang
guru ialah manusia yang menjadi obyek sentral dalam pembelajaran. Oleh
karenanya, Ia harus mampu bersoialisasi dengan berbagai pihak yang terkait
secara langsung maupun tidak langsung dengan dunia pendidikan. Guru selalu
terikat dalam kegiatan pembelajaran yang memungkinkan pertukaran ide,
pengalaman, dan kerjasama dengan orang lain. Keprofesionalan seorang guru juga
harus didukung dengan kepribadian yang baik. Guru akan selalu dijadikan idola
siswa – siswinya jika mampu menghadirkan aroma sikap dan perilaku yang baik
dihadapan anak didiknya. Mulai cara berbicara, berpakaian, bahkan kebiasaan
sehari – hari pun siswa terkadang masih mengkritisinya. Dihadapan siswa, guru dituntut
untuk tampil sempurna. Oleh karena itu, janganlah kita sebagai pendidik
memiliki kepribadian yang dibawah standar moralitas. Apa jadinya jika masih ada
seorang guru yang tak pantas untuk diidolakan karena kepribadiannya yang kurang
baik.
Kemampuan
penguasaan ilmu pengetahuan juga menjadi landasan seorang guru yang
profesional. Pengetahuan yang tidak terbatas pada materi atau pelajaran yang di
ajarkannya tetapi pengetahuan umum lainnya juga minimal harus dikuasai. Sebab
anak didik kita sekarang ini kritis terhadap sesuatu hal yang mereka belum
pahami. Terkadang mereka selalu ingin bertanya tentang apa yang belum
diketahuinya. Satu contohnya adalah pertanyaan tentang informasi / berita yang
sedang actual dibicarakan. Jangan sampai kita kurang pengetahuan atau
tertinggal dengan informasi- informasi tersebut. Setiap saat kita sebagai
pendidik selalu diingatkan dengan kata Profesionalisme seakan – akan ada wacana
ketakutan dan ketidakpercayaan terhadap kemampuan guru dalam mengajar.
Sertifikasi
Guru ialah satu contoh stimulus atau rangsangan yang mungkin dapat memacu
seorang guru untuk berlomba menjadi guru yang profesional. Sebab dengan
profesional seorang guru diakui secara hak dan kewajibannya sebagai guru yang bermutu.
Seorang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik akan merasa bangga dan
bertambah semangat dalam mengabdikan dirinya untuk anak didiknya. Sebaliknya,
bagi yang belum mendapatkan kesempatan itu janganlah pesimis. Keprofesionalan diraih
dengan kerja keras dan belajar secara terus – menerus. Dan tidak akan datang
dengan sendirinya tanpa kita raih. Oleh karena itu, bersertifikat atau belum
sebagai guru profesional itu hanyalah pengakuan saja. Yang terpenting adalah bagaimana
kita secara sadar dan bertanggung jawab mengabdikan seluruh kemampuan yang kita
miliki untuk kemajuan anak didik kita.
Mengapa
kita harus profesional ? sebab masa depan anak didik yang kita bina adalah
tanggung jawab kita untuk menjadikannya sebagai generasi yang handal dan
unggul. Agar handal dan unggul sekarang ana didik kita mulai terbiasa berinteraksi
dengan media komputer daninternet ( multimedia ). Penguasaan TI ( Teknologi
Informasi ) menjadi dambaan setiap orang tua yang menyekolahkan anaknya di
sekolah yang bermutu. Dengan TI anak – anak sekarang lebih kreatif, inovatif,
dapat secara mandiri mencari sumber- sumber belajarnya tanpa harus menunggu materi
dari gurunya. Itulah akhirnya yang membuat siswa kritis karena mereka lebih
tahu dan lebih paham duluan daripada gurunya. Kita dapat bayangkan apa yang
terjadi jika kita tertinggal selangkah dari mereka ! Internet sebagai media
tanpa batas telah memberikan pengaruh luarbiasa terhadap siswa. Sekarang hampir
setiap sekolah memilikinya dan semua harus memanfaatkannya untuk keperluannya
masing – masing.
Guru
dapat memanfaatkan internet sebagai media bertukar informasi dengan orang lain,
mencari sumber atau materi pembelajaran, mencari metode pembelajaran yang
inovatif, mencari informasi- informasi lain sesuaikebutuhan. Bagi siswa,
internet dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dan media mencari segala
seuatu yang dibutuhkan. Intinya Guru dan siswa harus bersama – sama belajar dan
memanfaatkan internet bagi kemajuan dan pengembangan kompetensi dirinya. Jangan
sampai siswa yang disuruh belajar internet tetapi gurunya malas atau takut
belajar. Jika demikian adanya, maka guru akan jauh tertinggal dengan anak didiknya.
Sebab dengan internet segala sesuatu dapat dipelajari dan diketahui. Janganlah
kita menjadi manusia yang gagap teknologi. Janganlah takut untuk belajar
bersama – sama siswa sebab segalanya dimulai dari belajar untuk bisa.
Guru
yang profesional adalah yang mampu menguasai teknologi masa kini. Sebab
teknologi adalah penunjang keberhasilan berbagai disiplin ilmu. Tanpa teknologi
( multimedia ) kita akan kesulitan untuk mengejar ketertinggalan kita terhadap
bangsa lain. Dan yang lebih parahnya, janganlah kita kalah bersaing dengan siswa
dalam penguasaan multimedia jika tidak ingin mereka mengkritisi kita terus –
menerus.
KESIMPULAN
Guru yang selalu percaya akan
kemampuan dirinya, selalu membuka diri terhadap masukan atau informasi yang
ada, dan selalu mengembangkan potensi dan kreatifitasnya untuk kemajuan anak
didiknya. Profesionalisme seorang guru dapat dicapai dengan berbagai cara, diantaranya
dengan terus belajar berbenah diri terhadap kekurangan, disiplin dalam kerja, mandiri
secara terus – menerus untuk berkreasi, terbuka diri terhadap masukan orang lain,
mengikuti berbagai pelatihan / seminar / lokakarya yang membahas tentang
keprofesionalan seorang guru. Seorang guru ialah manusia yang menjadi obyek
sentral dalam pembelajaran. Guru akan diakui secara pedagogis, profesional, sosial,
dan kepribadian jika mampu menggali dan mengembangkan kompetensi dirinya. Guru
yang profesional adalah yang mampu menguasai teknologi masa kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar