Pada umumnya para ahli teori beropini bahwa dalam setiap perilakunya manusia mempunyai tujuan
yang hendak dicapai. Keberadaan tujuan tersebut, menjadi tumpuan sinergi dengan
para ahli teori motivasi yang berusaha berfikir dan mencari cara agar manusia
dapat didorong berkontribusi memenuhi kebutuhan dan keinginan organisasi.
Tenaga kerja penting dimotivasi untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa
motivasi mereka bekerja dalam keadaan sakit
hati yang menjurus pada ketiadaan kontribusi bahkan terbuka peluang
kontribusi yang merugikan.
Motivasi Sebagai Pengarah Tuju dan Penggerak Tindakan (Motivasi
adalah sesuatu yang menggerak dan mengarah tuju seseorangdalam tindakan-tindakannya sama ada
secara negatif atau positif). Motivasi Sebagai Pendorong (Motivasi adalah
suatu bentuk dorongan minda dan hati yang menjadi penggerak utama
seseorang, sesebuah keluarga atau organisasi untuk mencapai apa yang diinginkan). Motivasi Sebagai Darjah
Kesungguhan (Motivasi adalah darjah atau tahap
kesungguhan dan tempoh keterusan seseorang, berusaha untuk mencapai tujuan atau matlamat). Motivasi Sebagai Stimulator (Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat
rangsangan ataukeghairahan terhadap sesuatu yang benar-benar diingini).
Motivasi Sebagai Pemangkin Keberanian (Motivasi adalah suatu mangkin yang menimbul dan
menyeramakkankeinginan, keberanian dan kesungguhan untuk mencapai
sesuatu matlamat mencabar yang benar-benar diingini serta diyakini boleh
dicapai / perolehi).
A. Teori Kepuasan (content theory) Pada dasarnya
Teori ini lebih didekatkan pada factor – factor kebutuhan dan kepuasan individu yang
menyebabkannya bertindak dan berperilaku dengan cara tertentu. Hal yang
memotivasi semangat bekerja seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan material maupun nonmaterial yang diperolehnya
dari hasil pekerjaannya. Jika kebutuhan
dan kepuasannya semakin terpenuhi maka semangat kerjanya pun akansemakin baik pula. Jadi pada kesimpulannya,
seseorang akan bertindak (bersemangat bekerja) untuk dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan (Inner Needs) dan kepuasannya. Misalnya mahasiswa A ingin
lulus dengan IPK 3,8. Dia akan terdorong untuk lebih giat belajar
dibandingkan dengan mahasiswa B yang ingin lulus dengan IP 2,8.
Teori
kepuasan (Content Theory) ini banyak dikenal antara lain :
1.
Teori Motivasi Klasik
Teori ini dikemukakan oleh Frederik Winslow
Taylor. Menurutnya, motivasi para pekerja
itu hanya untuk dapat memenuhi kebutuhan dan
kepuasan
biologis saja.Sedangkan kebutuhan biologis itu sendiri adalah kebutuhan yang
diperlukan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup seseorang.
2.
Maslow’s Need Hierarchy Theory
Teori ini dikemukakan oleh A.H.
Maslow tahun 1943. Teori ini juga merupakan kelanjutan dari Human Science
Theory Elton Mayo (1880-1949) yang menyatakan bahwa kebutuhan dan kepuasaan seseorang itu jamak yaitu kebutuhan biologis dan
psikologis berupa material dan nonmaterial.
Dasar Maslow’s Need Hierarchy Theory :
1) Manusia adalah
makhluk sosial yang berkeinginan. Ia selalu menginginkan lebih banyak. Keinginan ini terus
menerus, baru berhenti jika akhir hayatnya tiba.
2) Suatu kebutuhan
yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivasi bagi pelakunya, hanya kebutuhan
yang belum terpenuhi yang menjadi alat motivasi.Ada beberapa macam kebutuhan,
antara lain :
a) Physiological
Needs
Physiological Needs (kebutuhan fisik = biologis) yaitu
kebutuhan yang diperlukan
untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang seperti makan, minum, udara,
perumahan dll. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan fisik ini merangsang
seeorang berperilaku dan bekerja giat.
b) Safety and
Security needs
Safety and Security needs (keamanan dan keselamatan) adalah kebutuhan akan keamanan dari ancaman, yakni merasa aman dari
ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan pekerjaan.
c) Affiliation or
Acceptance Needs
Affiliation or Acceptance Needs adalah kebutuhan social,
teman, dicintai dan mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok karyawan
dan lingkungannya. Karena manusia adalah makhluk social.
d) Esteem or
Status or Egoistic Needs
Esteem or Status or Egoistic Needs adalah kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan
serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. Prestise
dan status dimanifestasikan oleh banyak hal yangdigunakan sebagai simbol status.
Misalnya, memakai dasi untuk membedakan seorang pimpinan dengan anak buahnya dan lain-lain.
e) Self Actuallization
Self
Actuallization adalah kebutuhan aktualisasi diri dengan menggunakan kecakapan,
kemampuan, ketrampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau
luar biasa yang sulit dicapai orang
lain.
3. Herzberg’s Two
Factors Teory
Teori Motivasi Dua Faktor atau Teori Motivasi Kesehatan atau
Faktor Higienis. Menurut teori ini motivasi yang ideal yang dapat merangsang
usaha adalah peluang untuk melaksanakan
tugas yang lebih membutuhkan keahlian dan peluang untuk mengembangkan kemampuan.
Ada
dua faktor yang merupakan kebutuhan, yaitu :
a.
Maintenance Factors
Maintenance
Factors Adalah faktor-faktor pemeliharaan yang
berhubungan dengan hakikat manusiayang ingin memperoleh ketentraman
badaniah. Kebutuhan kesehatan ini merupakan kebutuhan yang berlangsung terus-menerus, karena kebutuhan
ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi.
b.
Motivation Factors
Motivation
Factors Adalah faktor motivator yang
menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam
melakukan pekerjaan. Factor motivasi ini berhubungan dengan penghargaan
terhadap pribadi yang berkaitan langsung dengan pekerjaan.
4. Mc. Clelland’s
achievment Motivation Theory
Mc. Clelland’s achievment Motivation
Theor atau Teori
Motivasi Prestasidikemukakan oleh David Mc.Clelland. Teori ini
berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Energi ini akan
dimanfaatkan oleh karyawan karena didorong oleh kekuatan motif dan kebutuhan dasar
yang terlibat, harapan keberhasilannya,
dan nilai insentif yang terlekat pada tujuan. Mc.
Clelland mengelompokkan 3 kebutuhan manusia yang dapat memotivasi gairah
bekerja seseorang, yaitu : Kebutuhan akan Prestasi (Need for Achievment) Kebutuhan
akan Afiliasi ( Need for Affiliation) Kebutuhan akan Kekuasaan (Need for Power)
5. ERG Theory Alderfer
Existence, relatednes, and Growth ( ERG ) Theory ini dikemukakan oleh ClaytonAlderfer seorang ahli
dari Yale University. Teori ini juga merupakan penyempurnaan dariteori kebutuhan yang dikemukakan oleh A.H. Maslow.
Alderfer mengemukakan bahwa ada 3 kelompok kebutuhan yang utama,
yaitu :
a.
Kebutuhan akan Keberadaan Existence Needs), berhubungan dengan kebutuhan dasar
termasuk didalamnya Physiological Needs dan Safety Needs dari Maslow.
b.
Kebutuhan akan Afiliasi (Relatedness Needs), menekankan
akan pentingnya hubungan
antar-individu (interpersonal relationship) dan bermasyarakat (social relationship).
c.
Kebutuhan akan Kemajuan (Growth Needs), adalah keinginan intrinsik dalam
diriseseorang untuk maju atau meningkatkan kemampuan pribadinya.
6. Teori Motivasi
Human Relations
Teori ini lebih mengutamakan pada hubungan seseorang dengan
lingkungannya.Menurut teori ini seseorang
akan berprestasi baik, jika ia diterima dan diakui dalam pekerjaannya dan lingkungannya. Teori ini
juga menekankan peranan aktif pimpinanorganisai dalm memelihara hubungan
dan kontak-kontak pribadi denga bawahannya yangdapat membangkitkan gairah
kerja.
7. Teori Motivasi
Claude S. George
Teori ini menyatakan bahwa seseorang mwmpunyai kebutuhan
yang berhubungandengan tempat dan suasana di lingkungan bekerjanya, yaitu :
1) Upah yang layak
2) Kesempatan untuk maju
3) Pengakuan sebagai individu
4) Keamanan bekerja
5) Tempat kerja yang baik
6) Penerimaan oleh kelompok
7) Perlakuan yang wajar
8) Pengakuan atas prestasi
B. Teori proses
Teori proses ini pada dasarnya berusaha untuk menjawab
pertanyaan, bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara, dan menghentikan
perilaku individu, agar setiap individu bekerja giat sesuai dengan keinginan
manajjer. Teori ini juga merupakan proses sebab
dan akibat bagaimana seseorang bekerja serta hasil apa yang akan diperolehnya. Jadi hasil yang dicapai tercermin dalam bagaimana
proses kegiatan yang dilakukan seseorang.
Bisa dikatakan bahwa hasil hari ini merupakan kegiatan hari kemarin.
C.
Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory)
Teori ini didasarkan atas hubungan
sebab dan akibat dari perilaku dengan pemberian konpensasi. Misalnya promosi seorang
karyawan itu tergantung dari prestasiyang
selalu dapat dipertahankan. Sifat ketergantungan tersebut bertautan denganhubungan antara perilaku dan kejadian yang
mengikuti perilaku tersebut.
Teori pengukuhan
ini terdiri dari dua jenis, yaitu :
1.
Pengukuhan Positif (Positive Reinforcement ), yaitu
bertambahnya frekuensi perilaku,
terjadi jika pengukuh positif diterapkan secara bersyarat.
2.
Pengukuhan Negatif (Negative Reinforcement), yaitu
bertambahnya frekuensi perilaku,
terjadi jika pengukuhan negatif dihilangkan secara bersyarat. Jadi prinsip
pengukuhan selalu berhubungan dengan bertambahnya frekuensi dan tanggapan,
apabila diikuti oleh stimulus yang bersyarat.